PENDAHULUAN
Akuntansi berkembang sejalan dengan
perkembangan masyarakat. Akuntansi digunakan sebagai alat hitung-menghitung dan
sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan dalam suatu
perusahaan.Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas
transaksi-tansaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang
maupun manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer
atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai
dengan standar akuntansi keuangan.Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan
membahas tentang prinsip-prinsip akuntansi dasar yang terbagi menjadi :
Kerangka konseptual Akuntansi, Asumsi-Asumsi, Prinsip-prinsip, Kendala dalam
akuntansi serta Standar Akuntansi Internasional.
PEMBAHASAN
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
Kerangka kerja konseptual merupakan
suatu sysem yang koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang
saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten
dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan.
Profesi akuntan telah menetapkan
seperangkat standar yang diakui ini disebut Prinsip-prinsip yang berlaku
umum. Dukungan tersebut biasanya datang dari dua badan pembuat standar : Financial
Accounting Standards Board- FASB. FASB bertanggung jawab untuk
mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi di Negara Amerika Serikat.
FASB mengembangkan sebuah kerangka
konsep, kerangka ini berfungsi sebagai dasar untuk memecahkan masalah-masalah
akuntansi pelaporan.
Kerangka konseptual FASB mencakup
empat bagian berikut :
- Tujuan-tujuan pelaporan keuangan
- Karakteristik-karakteristik kualitatif informasi akuntansi
- Elemen-elemen laporan keuangan
- Panduan-panduan pengoperasian (asumsi, prinsip, dan kendala)
TUJUAN-TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Tujuan-tujuan dari pelaporan
keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang :
- Berguna bagi mereka yang membuat keputusan investasi dan kredit
- Membantu dalam memperkirakan arus kas di masa depan
- Mengidentifikasi sumber daya ekonomis (asset), klaim atas sumber daya tersebut (kewajiban), serta perubahan pada sumber daya dan klaim tersebut.
KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK
KUALITATIF INFORMASI AKUNTANSI
- RELEVANSI, Informasi yang relevan memiliki nilai prediktif atau nilai umpan balik maupun keduanya. Nilai prediktif membantu pengguna meramalkan kejadian-kejadian di masa depan. Nilai umpan balik menguatkan atau memperbaiki ekspektasi sebelumnya. Informasi akuntansi memiliki relevansi jika dianggap tepat waktu. Informasi tersebut harus tersedia bagi pembuat keputusan sebelum ia kehilangan kemampuannya untuk memengaruhi keputusan.
- DAPAT DIANDALKAN, Informasi itu terbebas dari kesalahan dan bias. Informasi akuntansu harus dapat diverifikasi : harus dapat membuktikan bahwa informasi tersebut terbebas dari kesalahan dan bias. Informasi tersebut juga harus merupakan penyajian yang jujur atas apa yang seharusnya, informasi tersebut harus berdasarkan fakta. Dan informasi harus netral : Informasi tersebut tidak boleh dipilih, dibuat, atau disajikan sesuai keinginan sekelompok pengguna yang berkepentingan diatas lainnya.
- DAPAT DIBANDINGKAN, Informasi akuntansi tentang perusahaan paling berguna ketika dapat dibandingkan dengan informasi akuntansi tentang perusahaan lain. Perbandingan atau komparabilitas dihasilkan ketika perusahaan-perusahaan yang berbeda menggunakan prinsip-prinsip akuntansi yang sama.
- KONSISTENSI, Sebuah perusahaan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Ketika informasi keuangan telah dilaporkan secara konsisten, laporan keuangan membolehkan analisis tren yang berarti dalam perusahaan.
Sebuah perusahaan dapat beralih ke
metode akuntansi yang baru. Untuk melakukan hal tersebut, manajemen harus
membenarkan bahwa metode yang barukan menghasilkan informasi keuangan yang
lebih berarti. Pada tahun di mana perubahan terjadi, perubahan harus
diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.
Karakteristik-karakteristik yang
membuat informasi akuntansi berguna :
- Relevansi
- Menyediakan dasar untuk peramalan
- Menguatkan atau memperbaiki ekspektasi sebelumnya
- Tepat waktu
- Reabilitas
- Dapat diverifikasi
- Merupakan gambaran yang jujur
- Netral
- Komparabilitas, Perusahaan yang berbeda-beda menggunakan prinsip-prinsip akuntansi yang sejenis
- Konsistensi, Perusahaan menggunakan metode-metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
ELEMEN-ELEMEN LAPORAN KEUANGAN
Elemen-elemen ini mencakup beberapa
istilah seperti asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
Oleh karena elemen-elemen ini sangat
penting, menjadi penting bahwa mereka harus atasi dengan tepat dan diterapkan
universal.
PANDUAN-PANDUAN PENGOPERASIAN
ASUMSI :
- Asumsi Unit Moneter, Uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi. Asumsi ini menyiratkan bahwa unit moneter adalah cara yang paling efektif untuk menunjukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang perubahan modal serta pertukaran barang dan jasa.
- Asumsi Entitas Ekonomi, Aktivitas entitas harus dijaga terpisah dan berbeda dari aktivitas pemilik dan seluruh entitas ekonomi lainnya.
- Asumsi Periode Waktu, Menyatakan bahwa umur ekonomis dari sebuah bisnis dapat dibagi ke dalam periode waktu buatan, maka diasumsikan bahwa aktivitas perusahaan bisnis atau perusahaan apa pun dapat dibagi menjadi bulan, kuartal, atau tahun untuk tujuan pelaporan keuangan yang berarti
- Asumsi Kelangsungan Usaha, Perusahaan akan memiliki umur yang panhang. Pengalaman mengindikasi bahwa, meskipun banyak mengalami kegagalan bisnis, perusahaan dapat memiliki kelangsungan hidup yang panjang. Dan wlaupun akuntan tidak percaya bahwa perusahaan akan hidup selamanya, akuntan mengansumsikan bahwa perusahaan akan hidup cukup lama untuk memenuhi tujuan dan komitmennya
PRINSIP-PRINSIP
1. Prinsip Pengakuan
Pendapatan, Persoalan penting yang
dihadapi perusahaan adalah kapan pendapatan harus diakui.
- Jika telah terealisasi atau dapat di realisasikan, Pendapatan dikatakan telah direalisasi jika produk (barang dan jasa) telah dipertukarkan dengan kas. Ketika terjadi penjualan, pendapatan diakui pada saat penjualan. Dasar penjualan ini melibatkan transaksi pertukaran antara penjual dan pembeli. harga jual adalah pengukuran objektif atas jumlah pendapatan yang diakui.
- Telah dihasilakan.
Metode Persentase
Penyelesaian
Metode ini mengakui
pendapatan proyek jangka panjang berdasarkan perkiraan yang pantas atas
kemajuan menuju penyelesaian. Kemajuan menuju penyelesaian diukur dengan
membandingkan biaya yang dikeluarkan dalam setahun dengan total biaya yang
diperkirakan untuk proyek keseluruhan. Persentase tersebut dikali dengan total
pendapatan untuk proyek. Persentase ini kemudian diakui sebagai pendapatan
untuk periode tersebut.
Rumus metode
persentase penyelesaian :
Biaya Dikeluarkan (periode
berjalan)
÷ total estimasi biaya
= persentase penyelesaian (periode berjalan)
Persentase penyelesaian (periode
berjalan) x
total pendapatan
= Pendapatan Diakui (periode berjalan)
Pendapatan yang diakui
selama periode berjalan dikurangi biaya yang dikeluarkan pada periode berjalan
sama dengan laba kotor untuk periode berjalan.
Pendapatan
Diakui
– Biaya Dikeluarkan
= Laba kotor diakui (periode berjalan)
Metode Angsuran
Dengan menggunakan
metode angsuran, setiap pengumpulan kas dari pelanggan terdri atas (1)
pengambilan bagian harga pokok penjualan, dan (2) bagian laba kotor dari
penjualan.
Rumus untuk mengakui
laba kotor :
Perolehan kas dari
pelanggan
x persentase laba kotor
= laba kotor diakui selama periode tersebut
2. Prinsip
Penandingan, Dalam mengakui beban,
pendekatan yang dipakai adalah biarkan beban mengikuti pendapatan. Beban diakui
bukan pada saat upah dibayarkan, atau ketika pekerjaan dilakukan, atau pada
saat produk diproduksi, tetapi ketika pekerjaan (jasa) atau produk secara actual
memberikan kontribusi terhadap pendapatan. Jadi pengakuan beban berkaitan
dengan pengakuan pendapatan.
3. Prinsip
Pengungkapan Penuh, Dalam
memutuskan informasi apa yang akan dilaporkan, praktek yang umum adalah
menyediakan informasi yang mencukupi untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan
pemakai. Prinsip ini sering disebut prinsip pengungkapan penuh mengakui bahwa
sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan
serangkaian trade-off
4. Prinsip
Biaya, Prinsip biaya menyatakan
bahwa asset harus dicatat pada biayanya. Biaya digunakan karena biaya tersebut
relevan dan andal. Biaya disebut relevan karena menunjukan harga yang dibayar,
asset yang dikorbankan, dan kesepakatan yang dibuat pada tanggal perolehan.
Biaya disebut andaal karena keterukuran yang efektif, berdasarkan fakta, dan
dapat diverifikasi. Biaya juga merupakan hasil dari transaksi pertukaran. Biaya
adalah dasar yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan.
KENDALA DALAM
AKUNTANSI
1)
Materialitas
Berkaitan dengan
dampak suatu pos terhadap kondisi keuangan operasional perusahaan secara
keseluruhan. Suatu pos disebut material ketika memiliki kemungkinan untuk
memengaruhi keputusan investor atau kreditor yang jujur. Pos tersebut menjadi
tidak material jika tidak memiliki dampak terhadap pembuatan keputusan.
2)
Konservatisme
Berarti jika ragu maka
pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan menghasilkan penetapan
yang terlalu tinggi bagi aktiva dan laba.
Konservatisme jika
diaplikasikan secara tepat, akan menyediakan pedoman yang paling rasional dalam
situasi sulit, jangan menyajikan angka laba bersih yang terlalu tinggi
Konservatisme di dalam
akuntansi adalah pemakaian metode yang terendah antara biaya atau harga pasar
ketika menilai persediaan dan aturan yang mengharuskan kerugian bersih akrual
diakui atas komitmen pembelian barang untuk persediaan oleh perusahaan.
Konsep Entitas
Konsep entitas biasa disebut juga sebagai kesatuan usaha. Konsep ini merupakan konsep yang paling mendasar dalam akuntansi. Kesatuan usaha akuntasi dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang berdiri sendiri, terpisah dari organisasi lain atau individu lain.Secara akuntansi, prinsip ini menerapkan garis pemisah antara kesatuan usaha yang satu dengan kesatuan usaha lain termasuk dengan pemiliknya. Ini artinya, kejadian keuangan yang menyangkut kesatuan usaha tidak boleh dicampur dengan kesatuan usaha lain termasuk dengan pemiliknya atau sebaliknya.
Prinsip Objektivitas.
Prinsip objecktivitas menerapkan aturan bahwa catatan dan laporan harus didasari oleh data yang dapat dipercaya. Hal ini untuk mendapatkan kepastian bahwa laporan akuntansi merupakan laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna.Data yang dipercaya merupakan data yang dapat diverifikasi atau dapat diperiksa kebenarannya. Dengan kata lain, data yang dipercaya adalah data yang dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya dan dapat dikonfirmasi oleh pengamat, atau auditor secara independen.
Pada prinsipnya, Catatan dan laporan akuntansi didasari pada informasi dari kegiatan yang didokumentasikan dalam bentuk bukti yang okjebtif.
Prinsip Biaya, Cost
Prinsip biaya pada akuntansi menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya. Ini artinya Semua Harga barang dan jasa yang dibeli harus dicatat sesuai dengan harga yang terjadi pada transaksi. Yaitu harga yang telah disepakati dalam transaksi yang bersangkutan. Hal ini untuk menghindari manipulasi harga yang dapat memberikan informasi dan interpretasi yang salah terhadap laporan keuangannya.
Ada
lima prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi. Yakni:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
GAAP
mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan
berdasarkan harga akuisi. Hal ini seringkali disebut prinsip biaya historis.
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva.
utang, modal, dan biaya.
Yang
dimaksud dengan-harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetuiui oleh
kedua belah pihak vang tersangkut dalam transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi
dalam transaksi di antara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini
dapat terjadi pada seluruh transaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut
aktiva, utang, modal atau transaksi lainnya. Biaya memiliki keunggulan yang
penting dibandingkan penilaian yang lainnya, yaitu dapat diandalkan.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition
Principle)
Prinsip
Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari
penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu
periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah
jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan
pihak yang bebas.
Istilah pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di dalam pendapatan termasuk pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain. Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua perubahan dalam jumlah bersih aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.
Istilah pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di dalam pendapatan termasuk pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain. Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua perubahan dalam jumlah bersih aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.
Biasanya
pendapatan diakui pada saat terjadinya penjualan barang atau jasa. Yaitu saat
ada kepastian mengenai besarnya pendapatan yang diukur dengan aktiva yang
diterima. Tetapi ketentuan umum ini tidak selalu dapat diterapkan, sehingga
timbul beberapa ketentuan lain untuk mengakui pendapatan.
Pengecualian-pengecualian itu adalah pengakuan pendapatan saat produksi
selesai, selama masa produksi dan pada saat kas diterima.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang
dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan
pendapatan yang timbul karena biaya tersebut Prinsip ini berguna untuk
menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus
dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada
saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka
pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.
Penerapan
prinsip ini. juga menghadapi beberapa kesulitan. Misalnya, dalam hal
biaya-biaya yang tidak mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan, maka
sulit untuk mempertemukan biaya dengan pendapatannya. Contoh, biaya
administrasi dan umum tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan perusahaan.
Kesulitan seperti ini diatasi dengan membebankan biaya-biaya tersebut ke periode
terjadinya.
Biasanya
biaya-biaya seperti itu disebut period costs. Sebabnya, biaya produksi seperti
biaya baban baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung, mempunyai
hubungan yang jelas dengan pendapatan, sehingga dapat dengan mudah dipertemukan.
Kesulitan yang lain seperti dalam hal biaya yang mempunvai manfaat untuk beberapa periode. Biaya-biaya seperti ini ditunda pembebanannya karena mernpunyai fungsi menimbulkan pendapatan. Masalahnya adalah alokasi setiap periodenya. Dasar alokasi yang digunakan dalam metode-metode depresiasi dan amortisasi hampir semuanya berdasarkan taksiran-taksiran yang tidak jelas hubungannya dengan pendapatan.
Kesulitan yang lain seperti dalam hal biaya yang mempunvai manfaat untuk beberapa periode. Biaya-biaya seperti ini ditunda pembebanannya karena mernpunyai fungsi menimbulkan pendapatan. Masalahnya adalah alokasi setiap periodenya. Dasar alokasi yang digunakan dalam metode-metode depresiasi dan amortisasi hampir semuanya berdasarkan taksiran-taksiran yang tidak jelas hubungannya dengan pendapatan.
Salah
satu akibat dari prinsip ini adalah digunakannya dasar waktu (accrual basis)
dalam pembebanan biaya. Dalam prakteknya digunakan jurnal-jurnal penyesuaian
setiap akhir periode untuk mempertemukan biaya dengan pendapatan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar
laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode
dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan
secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila terdapat perbedaan antara
suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan
selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.
Konsistensi
tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan
untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Tetapi jika ada penggantian
metode, maka akibat (selisih) yang cukup berarti (material) terhadap laba
perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan
perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
Yang
dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang
lengkap dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan
ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari
rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi
yang ke dalam laporan keuangan.
Biasanya keterangan tambahan atas informasi dalam laporan keuangan dibuat dalam bentuk:
Biasanya keterangan tambahan atas informasi dalam laporan keuangan dibuat dalam bentuk:
•
Catatan kaki/footnote.
•
Dalam laporan keuangan, biasanya dituliskan dalam kurung di bawah elemen yang
bersangkutan, atau dengan memakai rekening-rekening tertentu.
•
Berbagai lampiran.
Keterangan tambahan dengan menggunakan catatan kaki biasanya karena tidak diinginkan untuk mengganggu laporan keuangan yang dibuat. Catatan kaki ini digunakan untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
Keterangan tambahan dengan menggunakan catatan kaki biasanya karena tidak diinginkan untuk mengganggu laporan keuangan yang dibuat. Catatan kaki ini digunakan untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
•
Prinsip akuntansi yang digunakan.
•
Perubahan-perubahan, seperti perubahan dalam prinsip akuntansi,
taksiran-taksiran, kesatuan usaha, dan juga kalau ada koreksi-koreksi
kesalahan. Catatan kaki ini juga menunjukkan perlakuan terhadap perubahan-perubahan
tersebut, apakah dengan cara kumulatif, retroaktif, dan lain-lain.
•
Adanya kemungkinan timbulnya rugi atau laba bersyarat.
•
Informasi tentang modal perusahaan, seperti jumlah lembar saham dan lain-lain.
Kendala
Laporan keuangan merupakan laporan
terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan
informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja
keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara
spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukan
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Keputusan alokasi sumber daya dan penilaian akuntabilitas yang
tepat membutuhkan laporan keuangan yang berkualitas.
Laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan
keuangan yang memiliki karakteristik; (i) relevan yaitu informasi yang termuat
di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu, (ii) andal yaitu
informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan yang material, menyajikan setiap fakta secara jujur , serta dapat
diverifikasi (iii) dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya, (iv)
dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang
disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna untuk mempelajari informasi
yang dimaksud.
Untuk mewujudkan informasi laporan
keuangan yang relevan dan andal terdapat beberapa kendala yang dihadapi.
Kendala yang dimaksud adalah setiap keadaan yang tidak memungkinkan terwujudnya
kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntansi dan laporan keuangan
yang relevan dan andal akibat keterbatasan (limitations) atau karena
alasan-alasan kepraktisan
Tiga hal yang
menimbulkan kendala dalam informasi akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah, yaitu:
1. Materialitas
Walaupun idealnya
memuat semua informasi, laporan keuangan pemerintah hanya diharuskan memuat
informasi yang memenuhi kriteria materialitas. Informasi dipandang
material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil
atas dasar laporan keuangan.
2. Pertimbangan
Biaya dan Manfaat
Manfaat yang
dihasilkan informasi sehausnya melebihi biaya penyusunannya. Oleh karena
itu, laporan keuangan pemerintah tidak semestinya menyajikan segala informasi
yang manfaatnya lebih kecil dari biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi
biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya
itu juga tidak harus dipikul oleh pengguna informasi yang menikmati manfaat.
Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pengguna lain disamping mereka yang
menjadi tujuan informasi, misalnya penyediaan informasi lanjutan kepada
kreditor mungkin akan mengurangi biaya yang dipikul oleh suatu entitas
pelaporan.
3. Keseimbangan antar
Karakteristik Kualitatif
Keseimbangan antar
karakteristik kualitatif diperlukan untuk mencapai suatu keseimbangan yang
tepat diantara berbagai tujuan normatif yang diharapkan dipenuhi oleh laporan
keuangan pemerintah. Kepentingan relatif antar karakteristik dalam
berbagai kasus berbeda, terutama antara relevansi dan keandalan. Penentuan
tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif tersebut merupakan
masalah pertimbangan profesional.
Sedangkan untuk mewujudkan informasi laporan
keuangan yang dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya
atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya serta dapat dipahami
oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
batas pemahaman para pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud, tidak
terdapat kendala sebagaimana menyediakan informasi relevan dan andal sepanjang
pembuat laporan keuangan menguasai teknik pembuatan dan penyajian laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah yang berlaku.
Standar akuntansi internasional
Standar
akuntansi internasional
Secara garis besar ada empat hal pokok yang
diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan
keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam
standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat
dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.
Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk
menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya
transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal
neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu
kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen
tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian
dan pengungkapan laporan keuangan
Sebuah laporan
keuangan harus menggambarkan pandangan benar dan adil atas usaha sebuah organisasi.
Oleh karena laporan-laporan ini digunakan oleh berbagai pihak, laporan tersebut
harus menggambarkan pandangan sebenarnya akan keadaan keuangan sebuah
organisasi.
Inovasi yang paling penting dalam membentuk pasar modal yaitu gagasan mengenai
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum dan diterima secara internasional.
Informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya sangat diperlukan agar
pasar modal dapat terus bertahan. Saat ini ada 2 standar akuntansi yang digunakan di setiap negara
yaitu GAAP A.S dan IFRS ( Internasional Accounting Financial Report)
yang diterbitkan oleh Internasional Accounting Standards Board (IACB) yang
bermarkas di london.
Negara
yang menggunakan IFRS sudah berjumlah 90 negara, dan uni eropa sekarang mewajibkan
perusahaan yang telah terdaftar di pasar modal sekitar 7000 perusahaan.
Tujuan
konvergensi IFRS adalah agar laporan keuangan berdasarkan PSAK tidak memerlukan
rekonsiliasi dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS dan kalaupun ada
diupayakan hanya relatif sedikit sehingga pada akhirnya laporan auditor
menyebut kesesuaian dengan IFRS, dengan demikian diharapkan meningkatkan
kegiatan investasi secara global, memperkecil biaya modal (cost of
capital) serta lebih meningkatkan transparansi perusahaan dalam penyusunan
laporan keuangan.
Terdapat
tiga pertimbangan FASB dalam penetapan standar yaitu memperbaiki pelaporan
keuangan, menyederhanakan literatur akuntansi , proses penetapan
standar, dan konvergensi internasional.
Standar Pelaporan Keuangan Internasional adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka
Kerja yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional ( International Accounting Standards Board). Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari
IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001
oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (Accounting Standards Committee (IASC)). Pada
tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab gunan menyusun
Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan
baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan
standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
IFRS dianggap sebagai kumpulan
standar "dasar prinsip" yang kemudian menetapkan peraturan badan juga
mendikte penerapan-penerapan tertentu.
Standar Laporan Keuangan
Internasional mencakup:
- Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional.
·
Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional.
·
Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan
Keuangan Internasional.
·
Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan
Keuangan.
Manfaat IFRS yaitu :
1. Memudahkan
pemahaman dalam pembacaan laporan keuangan dengan menggunakan SAK yang dikenal
secara internasional.
2. Meningkatkan
arus investasi global.
3. Menurubkan
biaya modal melalui pasar modal global.
4. Menciptakan
efisiensi penyusutan laporan keuangan.
Jadi hal yang dikemukakan didalam
bab 1 yaitu tentang standar akuntanssi yang akan diterima dunia, IFRS yang baru
keluar atau GAAP yang telah di terima oleh dunia. bagaimana cara mempermudah
dalam pemahaman laporan keuangan serta bagaimana cara perusahaan memilih
standar akuntansi yang dapat memudahkan mereka dalam pelaporan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar