Kamis, 25 Juni 2015

mekanisme pasar



SURPLUS KONSUMEN
Surplus konsumen adalah kerelaan pembeli untuk membayar dikurangi dengan jumlah yang sebenarnya dibayar oleh pembeli. Surplus konsumen berkaitan erat dengan kurva permintaan untuk sebuah barang. Secara lebih jelas tentang surplus konsumen akan dicontohkan pada gambar berikut:
Harga
Pembeli
Jumlah permintaan
Lebih dari Rp 100
Tidak ada pembeli
0
$ 80 – $ 100
John
1
$ 70 – $ 80
John, Paul
2
$ 50 – $ 70
John, Paul, George
3
$ 50 atau kurang
John, Paul, George, Ringo
4

Grafik dalam gambar diatas menunjukkan kurva permintaan yang berkaitan dengan daftar permintaan. Untuk berbagai jumlah barang, harga yang diberikan oleh kurva permintaan menunjukkan kerelaan membayar dar pembeli marjinal. Pembeli marjinal yang akan keluar pertama kali jika harga semakin meningkat. Ketika jumlah album sebanyak 4 buah misalnya, kurva permintaan memiliki tinggi $ 50, harga yang ingin dibayar Ringo (pembeli marjinal) untuk sebuah album. Ketika jumlah album sebanyak 3 buah, kurva permintaan memiliki tinggi $ 70, harga yang ingin dibayar George (yang sekarang menjadi pembeli marjinal).

Karena kurva permintaan menunjukkan kerelaan pembeli untuk membayar, kita juga dapat menggunakannya untuk mengukur surplus konsumen. Secara lebih jelas akan digambarkan pada kurva permintaan berikut:

Kurva diatas menggunakan kurva permintaan untuk menghitung surplus konsumen. Grafk (a), harga adalah $80 (atau sedikit diatasnya) dan jumlah permintaan adalah 1. Wilayah diatas harga dan dibawah kurva permintaan sama dengan luas wilayah total dua persegi panjang. Surplus konsumen John pada harga ini adalah $30 dan untuk Paul sebesar $10. Luas kedua wilayah ini adalah $40.
Kesimpulannya adalah luas wilayah dibawah kurva permintaan dan diatas harga adalah besarnya surplus konsumen disebuah pasar. Alasannya adalah tinggi kurva permintaan mengukur nilai yang diberikan oleh pembeli terhadap barang, seperti diukur dari kerelaan untuk membayar. Perbedaan antara kerelaan untuk membayar dan harga pasar adalah surplus konsumen untuk setiap pembeli. Oleh karena itu luas wilayah keseluruhan dibawah kurva permintaan dan dan diatas harga adalah jumlah surplus konsumen semua pembeli dipasar untuk sebuah barang dan jasa.
 Tujuan dalam mengembangkan konsep surplus konsumen adalah membuat penilaian normatif menegnai arah keinginan dari hasil pasar. Surplus konsumen adalah ukuran yang baik untuk kesejahteraan ekonomi jika pembuat kebijakan mau menghormati preferensi pembeli. Dalam berbagai jenis pasar, surplus konsumen mensejahterakan ekonomi. Ekonom umumnya mengasumsikan pembeli bertindak secara rasional ketika mereka membuat keputusan dan preferensi mereka seharusnya dihormati. Dalam hal ini kosumen adalah penilai paling baik dari berapa banyak keuntungan yang diterima untuk setiap barang yang mereka beli.



SURPLUS PRODUSEN
Surplus produsen adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah barang dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut. Surplus produsen berhubungan erat dengan kurva penawaran. Untuk lebih memahami dapat dicontohkan sebagai berikut:
Harga
Penjual
Jumlah penawaran
$900  atau lebih
Mary, Frida, Georgia, Grandma
4
$800 - $900
Frida, Georgia, Grandma
3
$600-$800
Georgia, Grandma
2
$500-$600
Grandma
1
Kurang dari $500
Tidak ada
Tidak ada


Surplus produsen berkaitan erat dengan kurva penawaran, karena kurva penawaran mencerminkan biaya penjual maka kita dapat menggunakannya untuk mengukur surplus produsen.


Bagaimana Harga yang Lebih Tinggi Meningkatkan Surplus Produsen

Dari grafik diatas, menunjukkan apa yang terjadi ketika harga naik dari P1 ke P2. Surplus produsen sekarang sama dengan wilayah ADF. Kenaikan surplus produsen ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama, para penjual yang sudah menjual sebanyak Q1 jumlah barang pada harga yang lebih rendah P1, sekarang berada posisi yang lebih baik kerena mereka sekarang memperoleh lebih untuk apa yang mereka jual. Kenaikan dalam surplus produsen untuk penjual yang telah ada sama dengan luas wilayah persegi panjang BCED. Kedua, beberapa penjual baru masuk kepasar karena mereka sekarang bersedia untuk meproduksi barang pada harga yang lebih tinggi sehingga ada kenaikan jumlah penawaran dari Q1 ke Q2. Surplus produsen dari para pendatang baru ini adalah wilayah segitiga CEF.
http://saringatunmudrikah.blogspot.com/2014/11/konsumen-produsen-dan-efisiensi-pasar.html
Subbab ke 5 dan ke 6
Ø  Penawaran
a.       Pengertian
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.
Hukum penawaran berbunyi :“jika harga naik, maka jumlah yang ditawarkan juga naik dan sebaliknya”.
b.      Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
  • Harga  Barang Itu Sendiri (Px)
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.
  • Harga Barang Yang Terkait (Py)
Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah dan sebaliknya.
  • Harga Faktor Produksi (Pi)
Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku yang meningkat atau kenaikan tingkat bunga modal, akan menyebabkan perusahaan memproduksi output-nya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap.
  • Biaya Produksi (C)
Kenaikan harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi.
  • Teknologi Produksi (tek)
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi dan menciptakan barang-barang baru.
  • Jumlah Pedagang atau Penjual (ped)
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang terserbut akan bertambah.
  • Tujuan Perusahaan (tuj)
Adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimumkan hasil produksinya.
  • Kebijakan Pemerintah (kebij)
Fungsi penawaran :
+   +/-   –   –    +     +     +/-    +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap penawaran barang x.
c.       Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Keterangan :
OP : Harga per unit
OQ : Jumlah yang ditawarkan
S     : Kurva penawaran
Ciri-ciri kurva penawaran :
  • Bentuk kurvanya dari kiri bawah ke kanan atas
  • Kurva penawaran merupakan garis lurus
  • Jumlah barang dan harga bergerak sama (secara proposional)
d.      Perubahan dan Pergeseran Penawaran
Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Apabila kurva penawaran bergeser ke kanan, maka jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Jika kurva penawarannya bergeser ke kiri, artinya terjadi penurunan terhadap penawaran barang.
Contoh:
Diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah kenaikan harga.
https://rohmatfapertanian.files.wordpress.com/2012/07/ieu-022.jpg?w=510&h=462
Perhatikan kurva diatas, kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. hal ini menunjukan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.
e.       Penawaran Individual dan Penawaran Pasar
Dalam pengertian Ekonomi Mikro penawaran dapat dibedakan menjadi :
  • Penawaranperorangan (individual) :Penawaran perorangan terhadap suatu barang atau jasa ialah kesediaan dari seorang penjual untuk menawarkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga.
  • Penawaran pasar :Penawaran pasar adalah keseluruhan penjumlahan dari penawaran perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.

Ø  Harga keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Jika harga di bawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meingkat, dan penawaran menjadi berkurang, sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.
Kasus Pasar Mobil Sedan
Permintaan           : Qd = 200 – 10P
Penawaran            : Qs = -40 + 5P
Dimana                 : Qd,Qs = ribu unit pertahun
P = puluh juta rupiah per unit
Keseimbangan pasar :
Qd                      = Qs
200 – 10P         = -40 + 5P
240                     = 15P
P                          = 16
Qd                       = 200 – 10(16) = 40
Qs                        = -40 + 5(16) = 40
Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp. 160 juta per unit. Saat itu jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran, yaitu 40.000 unit mobil per tahun. Jika harga mobil ditetapkan di bawah harga keseimbangan, maka terjadi kelebihan permintaan, jika harga mobil diatas harga keseimbangan maka terjadi kelebihan penawaran.
Ø  Perubahan Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan ketika permintaan dan penawaran berada pada suatu titik yang sama. Kurva yang melukisannya biasa dikenal dengan kurva keseimbangan pasar (Market Equilibrium). Dalam kurva ini, titik equilibrium tersebut akan mampu bertahan dalam jangka panjang apabila pada titik tersebut konsumen dan produsen sama-sama diuntungkan atau hanya memperoleh kerugian yang sangat kecil.
Suatu kondisi dimana penawaran lebih besar daripada permintaan atau dinotasikan dengan Qs > Qd, maka disebut dengan surplus (kelebihan penawaran).
Suatu kondisi di mana permintaan lebih besar daripada penawaran atau dinotasikan dengan Qd > Qs, maka disebut dengan shortage(kelebihan permintaan).
Contoh kurva :
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSjJ_n6I739wCSP2HaN1LLiLAtXIqkvYsl_C6TrIK2tpSEzczbS
Penjelasan:
  • Saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, maka akan ada barang dalam jumlah lebih banyak yang ditawarkan oleh produsen sebesar 150 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, konsumen hanya akan mengajukan permintaan sebesar 50 unit. Maka telah terjadi surplus (kelebihan penawaran) sebesar 100 unit, yang dapat saja diekspor oleh produsen untuk mendapat laba bersih sedangkan kebutuhan konsumen juga sudah terpenuhi.
  • Saat harga barang ada dalam kondisi $10, maka akan ada 100 unit yan ditawarkan oleh produsen. Dan pada saat itu, konsumen merasakan penurunan harga, akan mengajukan permintaan lebih lagi menjadi 100 unit. Dalam kondisi ini, terjadi titik temu (keseimbangan) antara Qs = Qd.
  • Saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, maka hanya akan ada sedikit barang yang ditawarkan oleh produsen yaitu sebesar 50 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, konsumen malah akan mengajukan permintaan sebesar 150 unit. Maka telah terjadi shortage (kekurangan penawaran / kelebihan permintaan) sebesar 100 unit. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan barang karena kebutuhan konsumen juga tidak terpenuhi dengan baik.
Berikut ini merupakan cara menentukan keadaan keseimbangan:
  • Menentukan keadaan keseimbangan dengan matematik.
dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara  serentak atau simultan.
Berikut ini adalah contoh penerapan rumusnya:
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = 100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau
Qd = Qs
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 (harga keseimbangan / harga pasar).
  • Penentuan harga keseimbangan (equilibrium price).
Harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan permintaan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, maka keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi apabila yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.
  1. Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan harga turun kembali ke Po. Titik keseimbangan tetap Eo.
  2. Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
  3. Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
Terdapat empat kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran, yaitu:
  • Permintan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan).
  • Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri).
  • Penawaran bertambah (kurva penawaran bergesar ke kanan)
  • Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri
https://latipahrabbani3103.wordpress.com/2013/12/14/mekanisme-pasar-permintaan-dan-penawaran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar