SURPLUS KONSUMEN
Surplus
konsumen adalah kerelaan pembeli untuk membayar dikurangi dengan jumlah yang
sebenarnya dibayar oleh pembeli. Surplus konsumen berkaitan erat dengan kurva
permintaan untuk sebuah barang. Secara lebih jelas tentang surplus konsumen
akan dicontohkan pada gambar berikut:
Harga
|
Pembeli
|
Jumlah
permintaan
|
Lebih dari Rp 100
|
Tidak ada pembeli
|
0
|
$ 80 – $ 100
|
John
|
1
|
$ 70 – $ 80
|
John, Paul
|
2
|
$ 50 – $ 70
|
John, Paul, George
|
3
|
$ 50 atau kurang
|
John, Paul, George, Ringo
|
4
|
Grafik
dalam gambar diatas menunjukkan kurva permintaan yang berkaitan dengan daftar
permintaan. Untuk berbagai jumlah barang, harga yang diberikan oleh kurva
permintaan menunjukkan kerelaan membayar dar pembeli marjinal. Pembeli marjinal
yang akan keluar pertama kali jika harga semakin meningkat. Ketika jumlah album
sebanyak 4 buah misalnya, kurva permintaan memiliki tinggi $ 50, harga yang
ingin dibayar Ringo (pembeli marjinal) untuk sebuah album. Ketika jumlah album
sebanyak 3 buah, kurva permintaan memiliki tinggi $ 70, harga yang ingin
dibayar George (yang sekarang menjadi pembeli marjinal).
Karena
kurva permintaan menunjukkan kerelaan pembeli untuk membayar, kita juga dapat
menggunakannya untuk mengukur surplus konsumen. Secara lebih jelas akan
digambarkan pada kurva permintaan berikut:
Kurva
diatas menggunakan kurva permintaan untuk menghitung surplus konsumen. Grafk
(a), harga adalah $80 (atau sedikit diatasnya) dan jumlah permintaan adalah 1.
Wilayah diatas harga dan dibawah kurva permintaan sama dengan luas wilayah
total dua persegi panjang. Surplus konsumen John pada harga ini adalah $30 dan
untuk Paul sebesar $10. Luas kedua wilayah ini adalah $40.
Kesimpulannya
adalah luas wilayah dibawah kurva permintaan dan diatas harga adalah besarnya
surplus konsumen disebuah pasar. Alasannya adalah tinggi kurva permintaan
mengukur nilai yang diberikan oleh pembeli terhadap barang, seperti diukur dari
kerelaan untuk membayar. Perbedaan antara kerelaan untuk membayar dan harga
pasar adalah surplus konsumen untuk setiap pembeli. Oleh karena itu luas
wilayah keseluruhan dibawah kurva permintaan dan dan diatas harga adalah jumlah
surplus konsumen semua pembeli dipasar untuk sebuah barang dan jasa.
Tujuan dalam mengembangkan konsep surplus
konsumen adalah membuat penilaian normatif menegnai arah keinginan dari hasil
pasar. Surplus konsumen adalah ukuran yang baik untuk kesejahteraan ekonomi
jika pembuat kebijakan mau menghormati preferensi pembeli. Dalam berbagai jenis
pasar, surplus konsumen mensejahterakan ekonomi. Ekonom umumnya mengasumsikan
pembeli bertindak secara rasional ketika mereka membuat keputusan dan
preferensi mereka seharusnya dihormati. Dalam hal ini kosumen adalah penilai
paling baik dari berapa banyak keuntungan yang diterima untuk setiap barang
yang mereka beli.
SURPLUS PRODUSEN
Surplus
produsen adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah barang
dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut. Surplus produsen berhubungan
erat dengan kurva penawaran. Untuk lebih memahami dapat dicontohkan sebagai
berikut:
Harga
|
Penjual
|
Jumlah
penawaran
|
$900 atau lebih
|
Mary, Frida, Georgia, Grandma
|
4
|
$800 - $900
|
Frida, Georgia, Grandma
|
3
|
$600-$800
|
Georgia, Grandma
|
2
|
$500-$600
|
Grandma
|
1
|
Kurang dari $500
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Surplus produsen berkaitan erat
dengan kurva penawaran, karena kurva penawaran mencerminkan biaya penjual maka
kita dapat menggunakannya untuk mengukur surplus produsen.
Bagaimana Harga yang Lebih Tinggi Meningkatkan Surplus Produsen
Dari
grafik diatas, menunjukkan apa yang terjadi ketika harga naik dari P1 ke P2.
Surplus produsen sekarang sama dengan wilayah ADF. Kenaikan surplus produsen
ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama, para penjual yang sudah menjual
sebanyak Q1 jumlah barang pada harga yang lebih rendah P1, sekarang berada
posisi yang lebih baik kerena mereka sekarang memperoleh lebih untuk apa yang
mereka jual. Kenaikan dalam surplus produsen untuk penjual yang telah ada sama
dengan luas wilayah persegi panjang BCED. Kedua, beberapa penjual baru masuk
kepasar karena mereka sekarang bersedia untuk meproduksi barang pada harga yang
lebih tinggi sehingga ada kenaikan jumlah penawaran dari Q1 ke Q2. Surplus
produsen dari para pendatang baru ini adalah wilayah segitiga CEF.
http://saringatunmudrikah.blogspot.com/2014/11/konsumen-produsen-dan-efisiensi-pasar.html
Subbab ke 5 dan ke 6
Ø
Penawaran
a.
Pengertian
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual)
pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.
Hukum penawaran berbunyi :“jika
harga naik, maka jumlah yang ditawarkan juga naik dan sebaliknya”.
b.
Faktor
yang Mempengaruhi Penawaran
- Harga Barang Itu Sendiri (Px)
Jika harga
suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang
dihasilkan.
- Harga Barang Yang Terkait (Py)
Apabila
harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah dan
sebaliknya.
- Harga Faktor Produksi (Pi)
Kenaikan
harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku
yang meningkat atau kenaikan tingkat bunga modal, akan menyebabkan perusahaan
memproduksi output-nya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang
tetap.
- Biaya Produksi (C)
Kenaikan
harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi.
- Teknologi Produksi (tek)
Kemajuan
teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi dan menciptakan barang-barang
baru.
- Jumlah Pedagang atau Penjual (ped)
Apabila
jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang
terserbut akan bertambah.
- Tujuan Perusahaan (tuj)
Adalah
memaksimumkan laba, bukan memaksimumkan hasil produksinya.
- Kebijakan Pemerintah (kebij)
Fungsi
penawaran :
+ +/- – – + + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
+ +/- – – + + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
Tanda
positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap penawaran barang x.
c.
Kurva
Penawaran
Kurva
penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan
hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Keterangan
:
OP : Harga
per unit
OQ :
Jumlah yang ditawarkan
S
: Kurva penawaran
Ciri-ciri
kurva penawaran :
- Bentuk kurvanya dari kiri bawah ke kanan atas
- Kurva penawaran merupakan garis lurus
- Jumlah barang dan harga bergerak sama (secara proposional)
d.
Perubahan
dan Pergeseran Penawaran
Pergeseran
Kurva Penawaran
Kurva
penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran
ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Apabila kurva
penawaran bergeser ke kanan, maka jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Jika
kurva penawarannya bergeser ke kiri, artinya terjadi penurunan terhadap
penawaran barang.
Contoh:
Diperkirakan
harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk
menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di
masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya.
Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri
sebelum dan sesudah kenaikan harga.
Perhatikan
kurva diatas, kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. hal ini
menunjukan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan
kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk.
Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih
faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran
sekaligus menggeser kurva penawaran.
e.
Penawaran
Individual dan Penawaran Pasar
Dalam
pengertian Ekonomi Mikro penawaran dapat dibedakan menjadi :
- Penawaranperorangan (individual) :Penawaran perorangan terhadap suatu barang atau jasa ialah kesediaan dari seorang penjual untuk menawarkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga.
- Penawaran pasar :Penawaran pasar adalah keseluruhan penjumlahan dari penawaran perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.
Ø
Harga
keseimbangan
Harga
keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen
maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang
dikonsumsi atau dijual. Jika harga di bawah harga keseimbangan, terjadi
kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meingkat, dan penawaran menjadi
berkurang, sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan
penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.
Kasus
Pasar Mobil Sedan
Permintaan
: Qd = 200 – 10P
Penawaran
: Qs = -40 + 5P
Dimana
: Qd,Qs = ribu unit pertahun
P = puluh
juta rupiah per unit
Keseimbangan
pasar :
Qd
= Qs
200 – 10P
= -40 + 5P
240
= 15P
P
= 16
Qd
= 200 –
10(16) = 40
Qs
=
-40 + 5(16) = 40
Keseimbangan
terjadi pada saat harga mobil Rp. 160 juta per unit. Saat itu jumlah permintaan
sama dengan jumlah penawaran, yaitu 40.000 unit mobil per tahun. Jika harga
mobil ditetapkan di bawah harga keseimbangan, maka terjadi kelebihan
permintaan, jika harga mobil diatas harga keseimbangan maka terjadi kelebihan
penawaran.
Ø
Perubahan
Keseimbangan Pasar
Keseimbangan
pasar adalah suatu keadaan ketika
permintaan dan penawaran berada pada suatu titik yang sama. Kurva yang
melukisannya biasa dikenal dengan kurva keseimbangan pasar (Market
Equilibrium). Dalam kurva ini, titik equilibrium tersebut akan mampu
bertahan dalam jangka panjang apabila pada titik tersebut konsumen dan produsen
sama-sama diuntungkan atau hanya memperoleh kerugian yang sangat kecil.
Suatu
kondisi dimana penawaran lebih besar daripada permintaan atau dinotasikan
dengan Qs > Qd, maka disebut dengan surplus (kelebihan penawaran).
Suatu kondisi di mana permintaan
lebih besar daripada penawaran atau dinotasikan dengan Qd > Qs, maka disebut
dengan shortage(kelebihan permintaan).
Contoh kurva :
Penjelasan:
- Saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, maka akan ada barang dalam jumlah lebih banyak yang ditawarkan oleh produsen sebesar 150 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, konsumen hanya akan mengajukan permintaan sebesar 50 unit. Maka telah terjadi surplus (kelebihan penawaran) sebesar 100 unit, yang dapat saja diekspor oleh produsen untuk mendapat laba bersih sedangkan kebutuhan konsumen juga sudah terpenuhi.
- Saat harga barang ada dalam kondisi $10, maka akan ada 100 unit yan ditawarkan oleh produsen. Dan pada saat itu, konsumen merasakan penurunan harga, akan mengajukan permintaan lebih lagi menjadi 100 unit. Dalam kondisi ini, terjadi titik temu (keseimbangan) antara Qs = Qd.
- Saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, maka hanya akan ada sedikit barang yang ditawarkan oleh produsen yaitu sebesar 50 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, konsumen malah akan mengajukan permintaan sebesar 150 unit. Maka telah terjadi shortage (kekurangan penawaran / kelebihan permintaan) sebesar 100 unit. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan barang karena kebutuhan konsumen juga tidak terpenuhi dengan baik.
Berikut ini merupakan cara
menentukan keadaan keseimbangan:
- Menentukan keadaan keseimbangan dengan matematik.
dengan memecahkan persamaan
permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
Berikut ini adalah contoh penerapan
rumusnya:
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 –
0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = 100 +
0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan
sama dengan penawaran atau
Qd = Qs
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 (harga keseimbangan /
harga pasar).
- Penentuan harga keseimbangan (equilibrium price).
Harga merupakan nilai tukar obyektif
atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau
harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi
melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan
pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Perubahan keseimbangan pasar terjadi
bila ada perubahan permintaan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan
perubahan adalah harga, maka keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi
apabila yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi
untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak
kembali ke titik awal.
- Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan harga turun kembali ke Po. Titik keseimbangan tetap Eo.
- Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
- Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
Terdapat empat kemungkinan
perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran, yaitu:
- Permintan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan).
- Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri).
- Penawaran bertambah (kurva penawaran bergesar ke kanan)
- Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri
https://latipahrabbani3103.wordpress.com/2013/12/14/mekanisme-pasar-permintaan-dan-penawaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar