Kamis, 19 November 2015

akuntansi keuangan menengah

November 19, 2015 0 Comments
Soal
1.      Buatlah neraca per 31 Desember 2014 dengan klasifikasi yang benar. Saham biasa yang diotorisasi adalah 400.000 lembar, dan saham preferen yang diotorisasi adalah 20.000 lembar. Asumsikan bahwa wesel tagih dan wesel bayar bersifat jangka pendek, kecuali dinyatakan lain.
Jawab  :

PT. Halliburton
Neraca
Per 31 Desember 2014           
Aktiva:
Aktiva lancar:
Pasiva:
Kewajiban lancar:
Kas
360.000
Utang pajak penghasilan
177.591
Wesel tagih
445.700
Wesel bayar pada Bank
265.000
Piutang pajak penghasilan
97.630
Utang  usaha
490.000
Persedian
239.800
Utang  sewa
45.000
Peralatan
1.470.000
Utang  pajak
98.362
akum. Dep.peralatan
(292.000)
Kewajiban jangka panjang:
Sekuritas perdagangan
121.000
Beban dibayar dimuka
87.920
Utang obligasi
300.000


Diskonto utang obligasi
(15.000)
Aktiva tidak lancar

Wesel bayar jangka panjang
1.600.000
Tanah
480.000
Kewajiban sewa jangka panjang
430.000
Bangunan
1.640.000
  Total kewajiban
3.440.953
Akum. Dep bangunan
(270.200)
Ekuitas:



Saham biasa
200.000
Aktiva tidak berwujud

Saham preferen
150.000
Goodwill
125.000
Laba ditahan
713.897


      Total ekuitas
1.063.897
Total Aktiva
4.504.850
Total Pasiva
4.504.850

           
Soal
2.      Buatlah neraca per 31 Desember 2014, sehingga semua informasi yang penting terungkap seluruhnya.

Jawab  :

PT. Novi
Neraca
Per 31 Desember 2014

ASET
Aktiva lancar   :
Kas                                                                                                                  41.000
Piutang usaha                                                               163.500
            Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih        (8.700)             =>        154.800
Asuransi dibayar dimuka                                                                                     5.900
Persediaan (metode fifo)                                                                                 203.500
            Total aktiva lancar                                                                                          410.200

Investasi jangka panjang          :
Investasi saham dan obligasi pada nilai yang sama                                                      399.000
Property,pabrik, dan peralatan :
            Pembangunan fasilitas yang belum selesai
                        Tanah                                                  85.000
                        Konstruksi dalam proses                      124.000                       =>        209.000
            Peralatan                                                          400.000
            Dikurangi: akumulasi penyusutan peralatan   
                                                                                    (240.000)         =>        160.000
Total property,pabrik&peralatan                                                                    369.000
Aktiva tidak berwujud :
Pater (telah dikurangi diamortisati)                                                                                  36.000
            Total Aset                                                                                                        1.154.200

KEWAJIBAN DAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Kewajiban Lancar        :
            Utang usaha                                                                                         148.000
            Beban akrual                                                                                         49.200
            Wesel bayar,dijamin oleh investasi 120.000                                          94.000
                        Total Kewajiban                                                                                     291.200
Kewajiban Jangka Panjang      :
            Utang obligasi berbunga 8%, 1 Januari 2015                                       200.000
            Dikurangi= diskonto atas utang obligasi                                                           (20.000)
                        Total Kewajiban jangka panjang                                                            180.000
Ekuitas pemegang saham         :
Modal disetor
            Saham biasa, diotorisasi 600.000 lembar,
            1 nilai pari Rp 1.500.000 lembar diterbitkan   500.000
            x beredar                                                        
            Modal disetor tambahan                                                45.000                       545.000
Laba ditahan                                                                            138.000
            Total ekuitas pemegang saham                                                                           683.000

            Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham                                1.154.200

Kebijakan dan Kondisi Ekonomi Indonesia pada Perkembangan Ekonomi Internasional

November 19, 2015 0 Comments
Sistem ekonomi yang berkembang pasca Perang Dunia II adalah liberalisme dan sosialis-komunisme, dimana kedua sistem inilah yang dijadikan landasan kinerja pembangunan ekonomi bangsa eropa, Asia, dan Afrika yang rusak akibat perang.
Perkembangan perekonomian di Indonesai sebagai danmpak dari berakhirnya perang Dunia II
Ø  Pada awal kemerdekaan (1945-1950) sistem ekonomi di Indonesia adalah upaya untuk melakkukan perubahan dari sistem ekonomi kolonial ke ekonomi nasional. Indonesia dalam kurun waktu tahun 1945-1949 keadaan politik dan ekonomi Indonesia masih sangat kacau dikarenakan Indonesia belum seutuhnya merdeka dan laju inflasi sangatlah tinggi disebabkan karena berdasarkan mata uang Jepang dan mata uang NICA yang tak terkendali, serta blokade ekonomi dan Belanda.
*      Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia yang masih mengalami kegagalan, seperti:
a.       Dilakukan Konferensi Ekonomi
b.      Pinjaman Nasional
c.       hubungan dagang melalui BTC (Banking and Trading Corporation)
d.      mengeluarkan ORI
e.       mendirikan Bank Indonesia rasionalisme
f.        kasimo plan
*      Kegagalan upaya membentuk sistem ekonomi Nasional disebabkan karena saat itu fokus pemerintah adalah untuk memberantas berbagai pergolakan yang muncul di dalam negeri, belum lagi ditambah usaha Balanda yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.
Ø  Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1950-1959 adalah sistem Liberalisme.
Sistem liberalisme bisa tertanam dengan kuat di Indonesia karena Belanda sebagai negara yang menganut liberalisme pernah berkuasa atas Indonesia.
*      Landasan kinerja politik dan ekonomi liberalisme berdampak pada tidak stabilnya politik. Hal ini disebabkan karena tiap kabinet memiliki masa kerja yang sangat singkat yang disertai dengan program yang selalu berganti menyebabkan kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi selalu gagal.
*      Kegagalan liberalisme diterapkan di Indonesia menyebabkan muncul sikap anti kolonialisme dan imperialisme.
Ø  Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1959-1969 adalah sistem Sosialisme.
*      Pemerintahan Indonesia periode 1959-1969 menggunakan sistem sosialisme sebagai landasan kinerja pemerintahan dan dasar kehidupan ekonomi serta politik Indonesia pasca kegagalan liberalisme.
*      Pada periode 1959-1965 pemerintahan Indonesia memperkuat sikap anti kolonialisme dan imperialisme dengan mengeluarkan Manipol (Manifestasi Politik) dan USDEK (UUD’45, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Manipol merupakan dokumen yang berisi tentang pokok dan program umum Revolusi Indonesia.
*      Pembangunan ekonomi Indonesia baru mulai dilaksanakan sejak tahun 1961-1969 dengan dilakukannya program pembangunan nasional sistem berencana dirasakan kehidupan masyarakat mulai membaik dan sejahtera.
*      Berbagai langkah telah dilakukan dan dikeluarkan oleh Presiden Soekarno guna menanggulangi masalah ekonomi masa ini yaitu Deklarasi Ekonomi (DEKON) tetapi upaya inipun gagal karena bantuan dana dari IMF tidak juga dicairkan sebab Indonesia melakukan aksi DWIKORA. Keadaan Indonesia pun semakin diperparah dengan adanya pemberontakan PKI sehingga keadaan ekonomi Indonesia selama Orde Lama tidak mengalami kemajuan yang signifikan.
*      Presiden Soekarno mengembangkan dan menerapkan sistem ekonomi terpimpin di Indonesia yang dipengaruhi gagasan dan pemikiran komunisme untuk menciptakan sosialisme versi Indonesia. Sementara itu, sistem ekonomi liberalisme seperti dilakukan IMF ternyata sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi Indonesia.
*      Sistem ekonomi komunisme di Uni soviet mempengaruhi sistem dan pembangunan ekonomi di Indonesia pasca perang dunia ke II. Pemerintah orde lama ingin agar Indonesia terwujud sebuah masyarakat sosialis dan ini ditempuh dengan cara mengatasi atau melampaui feodalisme tanpa melalui kapitalisme sehingga hasilnya Indonesia mengalami kegagalan.
Ø  Indonesia masa Orde Baru (1969-1998)
*      Sistem ekonomi Indonesia masa Orde baru tidak apat terlepas dari pengaruh sistem ekonomi kapitalisme (sistem ekonomi yang mengandalkan kekuatan, dinamika pasar dan kapital (uang) sebagai motor penggeraknya). Sistem tersebut terlihat dari adanya upaya penyusunan REPELITA, tahapan pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang sampai tinggal landas.
*      Selama orde baru pembangunan hanya diarahkan demi pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat sehingga menimbulkan kerugian pada berbagai aspek kehidupan. Atas nama pembangunan banyak tanah yang dirampas, hutan yang ditebang, dan modal hanya bertumpuk pada segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan.
*      IMF dan Bank Dunia menjadi mitra pembangunan yang penting bagi Indonesia. Kedua badan tersebut pada awalnya bertugas secara berkala mengatur agar pinjaman dapat dikembalikan oleh negara pengutang tetapi mereka tidak mengotrol dan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi dan politik sebuah negara.
*      Tapi sejak tahun 1980 kedua badan tersebut memperoleh kekuasaan yang tidak terbatas sehingga mereka dapat mendikte negara untuk mengubah tata perekonomiannya kalau mau menerima bantuan IMF dan Bank Dunia. Sejak saat itu dimulailaj era neoliberalisme yang sama sekali tidak memberikan ruang bagi campur tangan negara dalam mengatur dan mengelola perekonomian semua diserahkan pada mekanisme pasar. Karena perubahan ini maka memberikan dampak bagi Indonesia IMF dan Bank Dunia semakin mendikte Indonesia seiring dengan meningkatnya utang luar negeri Indonesia dehingga tahun 1998 mengalami keruntuhan ekonomi.
*      Tahun 1998 perekonomian Indonesia dikendalikan oleh IMF dan Bank Dunia. Hal ini terlihat dengan adanya privatisasi BUMN serta perusahaan milik negara lainnya, adanya kebijakan IMF dan Bank Dunia yang diikuti kebijakan ekonomi yang dijalanan di Indonesia sangat merugikan rakyat Indonesia.
*      Jumlah pengaruh langsung dari perekonomian dunia akibat perang dunia II yang mempengaruhi sistem pembangunan perekonomian di Indonesia sampai saat ini yaitu sistem kapitalisme dan neoliberalisme.

Sumber :